Broadcast 145: Bencana Menyaring Keimanan

Apa kabar Sahabat Dakwah Itu Mulia ? Kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk Anda baca dan ambil informasi didalamnya. Mudah-mudahan isi postingan Artikel 003 - Ali Imran, Artikel Materi, Artikel Pekan 21, yang kami tulis ini dapat Anda pahami. Baiklah, selamat membaca.

Judul : Broadcast 145: Bencana Menyaring Keimanan
Link : Broadcast 145: Bencana Menyaring Keimanan

Baca juga


📢 SURAT CINTA ALLAH HARI KE- 145
TAFSIR INSPIRASI
ALI IMRAN AYAT 166 - 169

📖 JUZ 4 ALI IMRAN (Keluarga Imran)
Surah ke- 3 : 200 ayat

وَمَا أَصَابَكُمْ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ فَبِإِذْنِ اللَّهِ وَلِيَعْلَمَ الْمُؤْمِنِينَ  

166. Apa yang menimpa kamu ketika terjadi pertemuan (pertempuran) antara dua pasukan itu adalah dengan izin Allah, dan agar Allah menguji siapa orang (yang benar-benar) beriman

💡INSPIRASI
Bencana itu bukan tidak dengan izin Allah, sebab Dia mau menguji dan MENYARING KEIMANAN orang yang menganut Islam

وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ نَافَقُوا وَقِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا قَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوِ ادْفَعُوا قَالُوا لَوْ نَعْلَمُ قِتَالًا لَاتَّبَعْنَاكُمْ هُمْ لِلْكُفْرِ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ مِنْهُمْ لِلْإِيمَانِ يَقُولُونَ بِأَفْوَاهِهِمْ مَا لَيْسَ فِي قُلُوبِهِمْ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يَكْتُمُونَ     

167. Untuk menguji orang-orang yang munafik, kepada mereka dikatakan, "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu)". Mereka berkata, "Sekiranya kami mengetahui (bagaimana cara) berperang, tentulah kami mengikuti kamu". Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran daripada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak sesuai dengan isi hatinya. Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan

[Ucapan ini ditujukan kepada Nabi dan sahabat-sahabatnya sebagai ejekan, karena mereka memandang Nabi tidak tahu strategi berperang, sebab dia melakukan peperangan ketika jumlah kaum Muslimin sedikit. Ucapan ini dapat digunakan untuk mengelakkan cercaan yang ditujukan kepada diri orang munafik sendiri]

💡INSPIRASI
KEMUNAFIKAN ITU MENIPU DIRI SENDIRI. Dia merasa senang saat orang lain kesusahan, dan merasa susah saat orang lain bahagia. Hatinya sakit dan Allah menambah sakit hati itu; di akhirat, dia penghuni neraka paling bawah

الَّذِينَ قَالُوا لِإِخْوَانِهِمْ وَقَعَدُوا لَوْ أَطَاعُونَا مَا قُتِلُوا قُلْ فَادْرَءُوا عَنْ أَنْفُسِكُمُ الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

168. (Mereka itu adalah) orang-orang yang berkata kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang, "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh". Katakanlah, "Cegahlah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang yang benar".

💡INSPIRASI
Munafik merasa tidak akan mati, padahal setiap manusia hidup pasti mati dan kembali kepada Allah. Manusia cerdas tidak akan berpikir untuk menjadi MUNAFIK dan melakukan tindakan kemunafikan

🌴 Pahala Orang-orang Yang Mati Syahid

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ  

169. Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup, di sisi Tuhannya mendapat rezeki

[Hidup dalam alam yang lain yang bukan alam kita ini. Mereka mendapatkan berbagai kenikmatan di sisi Allah. Hanya Allah sajalah yang mengetahui bagaimana keadaan hidup di alam lain itu]

💡INSPIRASI
MATI SYAHID ADALAH MATI YANG PALING NIKMAT. Terhormat di dunia, mulia di akhirat. Cita-cita mukmin, mati syahid. Jika Allah meminta, nyawa adalah murah

📚 Tafsir Inspirasi
✒ Dr. Zainal Arifin Zakaria, MA
=========================
📱 BBM: 5A73BE0E
📭 BBM Channel PIN C00375E73
➰ https://bit.ly/Telegram_KitapTafsirInspirasi

📅 SURAT CINTA ALLAH HARI KE- 145


Demikianlah Artikel Broadcast 145: Bencana Menyaring Keimanan

Mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel dengan alamat link https://dakwahmulia.blogspot.com/2016/01/broadcast-145-bencana-menyaring-keimanan.html

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

0 Response to "Broadcast 145: Bencana Menyaring Keimanan"

Posting Komentar